Inilah komentar Ahlul Bid'ah
.
Ngaji dulu sana, pelajari dulu kitab kuning (Padahal ustadz yang mengatakan bid'ah lebih pintar dari dia, ustadz nya lulusan madinah, belajar dengan ulama yang jelas ilmunya).
.
Ngaji itu sama kyai, sama habib, jelas ilmunya, bersanad (Katanya doang bersanad tapi amalannya gak ada hadistnya, gak ada contoh dari Rasulullah, terus amalannya bersanad dari mana?)
.
Yaelaahhh dasar wahabi cuman modal copas, nyarinya di google terus sambil foto kitabnya (Lebih baik modal copas tapi shahih daripada belajar kitab tapi amalannya gak sejalan dengan Rasulullah).
.
Dasar wahabi tukang melintir hadist, tukang fitnah (Sejak kapan melintir hadist? Jelas kok kami tampilkan takhrij hadistnya, silahkan buka dikitab hadist" shahih)
.
Belajar dulu sana, ngaji dulu sana, supaya tidak kelihatan bodoh, dasar goblok wahabi (Katanya doang orang berilmu tapi akhlaknya Subhanallah jauh dari kata orang berilmu).
.
Oh wahabi tri tauhid, menyamakan Allah dengan mahkluknya (Pas kami posting bantahannya yang sangat panjang, ilmiah, ada dalil, perkataan para sahabat dan imam madhzab eh malah hilang dari kolom komentar sembunyi pura" gak mau baca)
.
Wahabi tukang fitnah, ngurusin aib orang lain, ngurusin amalan orang lain, sok suci, wahabi yang punya surga, ghibah dan semacamnya (Bentuk dari penyakit hati, tertutupnya hati menerima kebenaran, padahal yang kita lakukan adalah mengingatkan akan bahaya bid'ah dan tahdzir kepada yang menampakkan kesesatan)
.
Ah wahabi suka mengkafirkan orang (Dari mananya suka mengkafirkan? Ini adalah tuduhan palsu, justru kami sangat anti dalam pengkafiran, bahkan yang menyembah kuburan tak lantas kami vonis kafir, tapi harus sesuai dengan kaidah" islam).
.
Itulah sedikit komentar dari orang" yang mengaku Ahlus Sunnah tapi doyannya ngebubarin kajian, doyannya jaga gereja, doyannya bersentuhan dengan yang bukan mahram, doyannya ngalap berkah, doyannya dzikir sambil joged, doyannya makan", anti berjenggot, anti dengan sunnah" Rasulullah.
.
Cukup kita yang menilai siapa sebenarnya yang Ahlus Sunnah.
Comments
Post a Comment